assalamualaikum warrahmatuallahi wabbarakatuh. Yang terhormat
semua pembaca yang saya hormati. pertama-tama saya panjatakan puji syukur ke
hadirat ALLAH swt karena telah memberikan nikma sehat untuk kita semua, disini
saya akan melampirkan sebuah teori
.
Semakin majunya
teknologi di dunia transaksi perbankan pun mulai mengunakan teknologi berbasis
komputer untuk mempermudah transaksi dengan nasabah. yang tadinya melayani
nasabah dengan harus bertemu/nasabah datang ke cabang-cabang bank yang
disediakan oleh bank yang dia gunakan untuk menabung/infertasi menjadi lebih
mudah karena bank mulai mengunakan teknoligi berbasis komputer dan sekarang
sudah bisa mengakses lewat internet bahkan dengan mobile “HP” dengan SMS sudah
banyak diterapkan bank. Dalam dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi
membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi
sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa seperti :
·
Adanya
transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller.
·
Adanya
ATM ( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.
·
Penggunaan
Database di bank – bank.
·
Sinkronisasi
data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.
Dengan adanya
jaringan computer hubungan atau komunikasi kita dengan klien jadi lebih hemat,
efisien dan cepat. Contohnya : email, teleconference. Pada dunia perbankan,
perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi
bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi
produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan electronic transaction (e-banking)
melalui ATM, phone banking dan Internet Banking misalnya, merupakan
bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual
menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi.
Pada
bank, penjahat/hacker terdapat sasaran yang dapat mengancam bank dan menjadi
sebuah resiko menejemen resiko, yaitu : data, sistem aplikasi, pengetahuan
teknologi, fasilitas yang dimiliki bank, nasabah.
1. Resiko
Data
Data
merupakan sasaran utama yang dimanfaatkan pelaku kejahatan/hacker untuk
mendapatkan informasi mengenai nasabah. Oleh sebab itu pelindungan data sangat
di butuhkan oleh bank dengan cara enkripsi – enkripsi data tersebut.misalnya
pada ATM dimana pejahat melakukan penyadapan nomor PIN dengan cara mengakses
data yang sudah disimpan sebelumnya pada mesin ATM dan sebelum itu melakukan
pembobolan terhadap server yang tersambung dengan komputer mesin ATM.
2. Resiko
Sistem Aplikasi
Sistem
aplikasi merupakan sistem software aplikasi yang digunakan oleh bank dalam
memberi fasilitas pada nasabah. Layanan yang dapat dilakukan oleh nasabah
adalah transaksi. Disamping itu aplikasi dalam melayani nasabah. Dibutuhkan
pula aplikasi keamanan data/informasi.
3. Resiko
Teknologi
Teknologi
sangat berpengaruh terhadap sistem aplikasi komputer yang digunakan oleh bank.
Oleh sebab itu diperlukan teknologi yang dapat memberi keamanan sehingga
terhindar dari tindakan kejahatan. Teknologi yang lama akan mudah dipelajari oleh
orang yang tidak bertanggung jawab. Selain itu dibutuhkan teknologi pendukung
seperti kamera dan mesin ATM yang memiliki sistem keamanan yang baik. selain
itu mesin ATM juga harus sudah mempunyai standar internasional / ISO dan
mendapatkan sertifikasi ISO.
4. Resiko
Fasilitas
Fasilitas
yang didapatkan nasabah sudah dapat bekerja dengan baik. nasabah dapat memahami
fasilitas transaksi dan mengambil uang dengan nyaman. Diperlukan juga teknisi
yang handal dalam memberi pengaturan terhadap fasilitas yang diberi oleh bank.
Pihak
bank juga perlu memberi informasi mengenai cara agar tabungan nasabah tidak di
bobol oleh penjahat. Seperti
Menjaga
kerahasiaan PIN
Memperhatikan
Kondisi fisik ATM
Menggunakan
kartu ATM pada merchant yang bekerja sama dengan pihak perbangkan. Apabila
terjadi alat yang mencurigakan yang tersambung kepada ATM. Lapor kepada pihak
bank. Gunakan ATM yang aman lokasinya, Jangan mudah percaya dengan bantuan
orang lain di lokasi sekitar ATM.
Fungsi
Teknologi Informasi di Bank
Fungsi
teknologi informasi di sector keuangan, termasuk perbankan secara umum adalah
untuk meningkatkan daya saing bank yang ditunjukkan dengan kecepatan,
ketepatan, efisiensi, produktifitas, validitas dan pelayanan yang semakin
meningkat. Peningkatan kinerja dan saya saing bank tersebut dimungkinkan
dengan keberadaan teknologi informasi yang bias berfungsi sebagai media yang
bias melakukan transaksi, mencakup wilayah geografis yang luas, analisis data,
otomatisasi operasional bank, penyedian informasi, memproses kegiatan bank
secara sekuensial, pengelolaan pengetahuan berbasis teknologi, serta fungsi
disintermediasi yang memungkinkan pihak bank dan nasabahnya seolah-olah tidak
ada penghalang dalam memenuhi kebutuhannya masing-masing.
Trend
Produk Sistem Informasi Perbankan
Saat ini
bank ritel di Indonesia memiliki produk dan layanan seperti berikut :
1.
Tabungan
2.
Deposito
3.
Giro
4.
Kartu
Kredit
5.
Kartu
Debit
6.
Valas
Jenis
transaksi kini semakin beragam, baik menggunakan Kartu Debit, Kartu kredit yang
memanfaatkan Debit Accsses Transaction atau jaringan ATM umumnya di Cashier
(outlet, gerak, tempat perbelanjaan).
Demikian yang dapat saya paparkan
mengenai ini , tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahanya. kurang
dan lebihnya saya ucapkan terimakasih wabilahitaufik walidayah wasalammualaikum
warrahmatuallahi wabbarakatu
0 komentar:
Posting Komentar